Malam datang lagi...
Sunyi sepi...
Sesepi hatiku..
Tiada sebutir bintang di langit..
Sekelam hatiku yang tiada bercahaya..
Ingin ku bisikkan pada bayu..
Tentang rindu ku pada dia.
Wahai bayu di pinggiran malam..
Sapalah aku..
Wahai bulan di balik awan..
Bisikkan jua tentang rindumu padaku..
Aku akan tetap pasrah menanti..
Sehingga kamu datang mengusir sepiku.
Malam ini ......
Sama seperti malam-malam yang lalu..
Ku intai lagi di kamar jendela ini..
Ingin ku bisikkan pada dia..
Tentang rindu yang tak pernah kunjung padam...
Tentang rindu yang masih lagi menyapa..
Namun..
Yang ku lihat hanya gelapnya malam...
Sunyi...
Sepi.....
Tapi bagaimana mungkin dia mendengar...
Tirai malam berlabuh...
Sepi mendakap sayu..
Aku ke sini lagi..
Entah yang keberapa kali
Seperti malam-malam yang lalu
Menghitung butir-butir rindu yang kau tinggalkan..
Ku intai ke luar jendela..
Bulan enggan tersenyum lagi..
Ku pandang ke langit tinggi..
Bintang jua berpaling sayu..
Ke lari ke penjuru kamar..
Tiada siapa di sana..
Hanya aku yang masih tertinggal keseorangan..
Sedangkan kau sudah jauh meninggalkan aku.
Andainya..
Yang ku bisikkan ini hanya bicara tanpa
sebuah suara..
Malam.....
Misterimu tak dapat ku ungkap..
Gelapmu tak dapat ku lerai..
Hanya aku yang tahu sunyinya malam..
Malam tanpa kehadiranmu..
Bagai bayu tak berhembus...
Bagai langit tiada berawan..
Sepi selamanya..
Hadirlah....
Temanilah malamku..
Usirlah sepiku..
Agar aku bisa tersenyum kembali.
